icon-floating-button

Tumbuhkan Kembali Prinsip Pela dan Gandong Melalui Kegiatan Beda Warna Satu Saudara

September 3, 2018

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman, mulai dari budaya, bahasa, suku, ras, agama dan lainnya. Indonesia juga menjadi negara yang mampu mempersatukan beragam perbedaan melalui kerukunan bagi seluruh masyarakat. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah jalinan hubungan di Kota Ambon yang menjadi salah satu tonggak kerukunan antar umat beragama di Indonesia Timur.

Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku serta menjadikannya salah satu terbesar yang ada di Indonesia karena banyak masyarakat Ambon yang tersebar ke berbagai daerah lainnya. Selain itu, Ambon memiliki peran besar dalam pembangunan wilayah dan masyarakat di Indonesia bagian timur.

Dalam konteks budaya lokal, masyarakat Maluku sendiri mempunyai tradisi “pela gandong” yang juga cukup kental mempengaruhi perilaku masyarakatnya. Pela sebagai pranata sosial masyarakat Maluku yang memperlihatkan bahwa para leluhur tidak memandang atau mempertimbangkan perbedaan-perbedaan yang ada diantara mereka baik berupa perbedaan kultural, sosial maupun perbedaan religi dan agama. Untuk istilah gandong, dalam bahasa Ambon adalah rahim atau satu pangkuan, suatu pusat dan awal dari pada segala sesuatu yang hidup. Dengan demikian pela dan gandong mempunyai makna yang teritorial serta bermakna yang geneologis.

Hubungan pela gandong ini mempunyai efek yang sangat penting dimana semua masyarakat turut serta menjunjung kebersamaan dan persaudaraan. Sejak dulu pranata sosial ini telah hidup dan berkembang sebagai suatu perekat hubungan sosial di antara satu negeri dengan yang lainnya baik pemeluk agama Islam, Kristen, maupun agama lainnya, serta berfungsi mengatur interaksi sosial masyarakat desa berpela dalam berbagai bidang.

Memahami budaya lokal yang sangat kental serta keharmonisan yang terjalin di Ambon, Pacific Paint yang merupakan pionir perusahaan cat di Indonesia menginisiasi kegiatan CSR melalui pengecatan rumah ibadah yakni masjid dan gereja. Menariknya kegiatan ini adalah menumbuhkan kembali prinsip pela dan gandong melalui konsep pengecatan dilakukan dengan bertukar tempat, dimana umat muslim mengecat Gereja Fajar Hidup dan Gereja Rumah Tiga, sedangkan umat kristiani memberikan warna baru Masjid An Nur dan Masjid Batu Merah.

Seluruh masyarakat yang terlibat saling bahu membahu melakukan pengecatan menggunakan produk cat tembok atau cat dinding, cat kayu dan besi berkualitas yang merupakan produksi Pacific Paint. Warga dan pemuka agama di wilayah ini sangat menyambut positif kegiatan Pacific Paint. Diharapkan dengan inisiasi ini dapat mendukung terus terjalinnya kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan Beda Warna Satu Saudara di Ambon, Maluku yang diselenggarakan oleh Pacific Paint dapat disaksikan pada video berikut ini:

Artikel Terkait

Program ”Pacific Paint for Bright Life” Dukung Masa Depan Berkelanjutan

9 Prediksi Tren Warna Dinding di Tahun 2023

Rekomendasi Cat Rumah Minimalis yang Cantik dan Populer 2022

Ini 4 Warna Cat Kantor Terbaik 2022

Artikel Terkait

Scroll to Top