fbpx

Solusi Masalah Cat Dinding

Kenali permasalahan pada cat dinding dan solusinya.

Klik pada foto di bawah ini.

Solusi cat tembok Blistering
Solusi cat tembok Brush Mark
Solusi cat tembok Chalking
Solusi cat tembok Color Different
Solusi cat tembok Flaking
Cat Dinding Hair Cracking
Solusi cat tembok Poor Hiding
Solusi cat tembok Sagging
Solusi cat tembok Saponifikasi
Solusi cat tembok Wrinkling

Q&A

dokter solusi masalah cat

Pertanyaan Seputar Permasalahan Cat

Ada 2 penyebab warna dinding memudar, yakni;

  1. Untuk aplikasi pada dinding, garam alkali yang muncul disebabkan kondisi permukaan dinding yang belum benar-benar kering ketika diaplikasi
  2. Penggunaan warna cat yang tidak kuat terhadap sinar matahari biasanya terjadi pada warna merah, kuning, atau orange.

Solusinya adalah:

  1. Cat lama diamplas/dikerok
  2. Aplikasikan alkali wall sealer sebelum aplikasi akhir
  3. Gunakan cat yang direkomendasikan untuk eksterior
  4. Gunakan warna-warna yang tidak cerah, seperti krem dan putih. Konsultasikan dengan chemist untuk pemilihan warna.

Ada 2 penyebab cat sering mengelupas, yakni;

  1. Dikarenakan lapisan cat tidak melekat dengan baik di permukaan yang disebabkan dinding lembab, berminyak, atau kotor.
  2. Aplikasi cat di atas permukaan cat lama yang sudah mengapur atau mengelupas.

Solusi:

  1. Kerok cat hingga bersih, dapat menggunakan Glotex Paint Remover untuk mempercepat pengelupasan cat lama.
  2. Bersihkan permukaan hingga benar-benar bersih.
  3. Aplikasikan cat dinding berkualitas baik agar dapat menempel sempurna.

Ada 2 penyebab dinding yang dicat mengapur, yakni;

  1. Penggunaan cat berkualitas rendah/cat dinding interior untuk aplikasi pada dinding eksterior.
  2. Pengenceran cat terlalu banyak.

Solusi:

  1. Gunakan cat sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan.
  2. Jika ingin mengecat ulang dinding yang mengapur, bersihkan dahulu permukaan dinding dengan kain yang basah untuk menghilangkan lapisan kapurnya.
  3. Kemudian lapisi dengan sealer dan cat yang baru.

Ada 2 penyebab jamur muncul pada dinding, yakni;

  1. Jamur timbul karena dinding masih lembab ketika dicat pada dinding interior
  2. Pengenceran cat terlalu banyak.

Solusi:

  1. Cat ulang dinding yang berjamur.
  2. Sebelum dicat ulang, semprotkan fungisida dan diamkan 24 jam, kemudian sikat dan bersihkan dengan air agar bahan kimianya menghilang.

Cat yang biasanya tidak dapat kering adalah cat minyak yakni;

  1. Cat synthetic alkyd yang diaplikasi pada dinding yang belum kering, biasa disebut dengan saponifikasi.
  2. Karena terlalu banyak pengenceran.
  3. Cat jenis epoxy yang tidak dicampur dengan hardener.

Solusi:

  1. Gunakan cat sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan.
  2. Cat alkyd yang diaplikasikan pada dinding dikerok dahulu dibersihkan dan keringkan.

Ada 2 penyebab hasil aplikasi kelihatan kasar, yakni;

  1. Menggunakan cat yang terlalu kental.
  2. Menggunakan alat aplikasi (roll atau kuas) secara berulang.

Solusi:

  1. Lakukan pengenceran sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan yaitu 5-10%
  2. Gunakan alat-alat aplikasi yang sesuai.
  3. Tidak menggunakan alat aplikasi secara terus menerus atau ganti alat aplikasi setelah digunakan beberapa kali.

Perubahan kilap terjadi pada jenis cat minyak seperti cat alkyd synthetic, cat epoxy atau jenis cat minyak lain yang disebabkan oleh;

– Pada waktu aplikasi:

  1. Karena penggunaan thinner/pengencer secara berlebihan
  2. Karena penggunaan thinner yang berkualitas kurang bagus

– Setelah beberapa lama aplikasi:

  • Karena terkena sinar matahari pada cat yang ketahanannya kurang.

Solusi:

  1. Gunakan cat sesuai aturan pakai yang tertera dalam kemasan
  2. Cat alkyd yang diaplikasikan pada dinding dikerok, dibersihkan, dan keringkan
  3. Lakukan aplikasi ulang

Ada 2 penyebab adanya bekas kuas/roll sehingga terlihat kasar, yakni;

  1. Menggunakan cat yang terlalu kental
  2. Menggunakan alat aplikasi (roll atau kuas) secara berulang

Solusi:

  1. Lakukan pengenceran sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan yakni 5-10%
  2. Gunakan alat-alat aplikasi yang sesuai.
  3. Tidak menggunakan alat aplikasi secara terus menerus atau ganti alat aplikasi setelah digunakan beberapa kali.